Sabtu, 10 November 2012

DARI DIAM AKU MENGERTI HIDUP



           
Diam bukan berarti tak tahu, diam bukan berarti tak mengerti, diam bukan berarti tak peduli, diam bukan berarti tak suka, diam bukan berarti marah, diam bukan berarti benci, diam itu sedang menilai, mengamati, & menimbang untuk mengambil keputusan yang besar. Ia si pendiam yang tak banyak bicara, tak banyak memberi petuah, tak banyak menasehati namun banyak memberikan contoh. Dari diam nya aku banyak belajar tentang kehidupan, Siapa dia sipendiam itu?? Dia ayahku, laki-laki pertama yang aku kenal, salah satu laki-laki yang paling berpengaruh dan sangat berharga dalam hidupku. Dari hal-hal kecil yang beliau lakukan semuanya sarat akan pelajaran, beliau mencontohkan langsung bukan hanya sekedar menasehati.
Waktu itu ketika aku masih duduk dibangku sekolah, hari minggu memang jadwal aku dan adikku untuk mencuci pakaian secara bergantian. Pada saat itu memang keluaga kami tidak memiliki pembantu sehingga semua pekerjaan rumah dilakukan bersama-sama,  namun pada minggu itu aku dan adikku tidak ada yang mau mencuci samapi siang hari pakaian kotor masih tertumpuk manis diatas ember dan belum tersentuh sama sekali. Ibu yang melihat kejadian ibu yang melihat kejadian itu langsung memanggil kami berdua dan tentusaja mengomeli kami karena kami tidak melakukan tugas yang seharusnya kami kerjakan, tapi tiba-tba ayah datang dan tanpa ba-bi-bu langsung mengangkat ember yang penuh dengan baju kotor itu dan mencucinya. Selain itu dia memberkan bantuan dengan apa yang kita miliki tanpa harus berpikir “apakah kita membutuhkanya juga nanti? tidak sayangkah jika diberikan kepada orang lain?” dan banyak lagi hal yang dapat aku pelajari dari beliau, hanya dengan melihat nya.
Dari diam nya aku mengartikan sebuah nasihat bahwa tak perlu banyak bicara, lakukan saja apa yang bisa kita lakukan saat ini, saat kita dapat berguna untuk orang lain. Jangan pikirkan masalah adil atau tidak adil, untung rugi yang bersifat duniawi. Lakukan saja selagi kita masih bisa melakukannya dan pastikan itu yang terbaik. Buatlah diri kita berguna bagi orang lain, dan jika mereka bahagia maka turut berbahagialah. He’s my hero…meskipun beliau bukan guru, tapi tetap pahlawan tanpa tanda jasa hanya panggilan AYAH yang aku gunakan agar orang-orang mengetahui bahwa dia adalah pahlawan yang aku dan keluargaku miliki. We love you Dad…..

Selamat Hari Pahlawan
10 - 11- 12

Rabu, 07 November 2012

Foto-foto Spekta Akhir Tahun

foto pertama di CFD

CFD nya rame.....ada yg senam,ada yg jalan2 ada yg makan

hayang tas hello kitty pink mamaaaaaa.....

teteh Audi sedang bernyanyi...


kelar sarapan Soto

Istirahat di pinggir jl. trunojoyo

pose sebelum d telepon mamah mertua #eh

magic oven: kanan sebelum, kiri sesudah *jd pohon natal*

muka-muka kenyang *makan cuanki serayu*

Nunggu angkot

kota baru

kota baru

aselinya banyak cacing d lapangan biru ntu...

yeay puspa iptek






cerita'y cermin ajaib...tp g ad ayg berubah


 Situ Ciburuy

 
situ ciburuy...
Dan amat sangat disayangan dalam perjalanan pulang ke bandung kota gadget kita mati semua kehabisan tenaga...jadi waktu di bu imas sana NAV karaoke g bisa diambil gambarnya......

Selasa, 06 November 2012

Spekta Kahir Tahun dan 17 jam yg dilewati Bersama..


Mau Ceritaa.......tapi cerita lama yang udah aq tlis berbulan-bulan lalu disela-sela merangkai kata untuk tugas sakti (baca: Skripsi), cerita tentang perjalanan anak manusia yang diberi nama bermain ahahahhaha......
mangga dibaca, Selamat menikmati... *kalo masi ada typo-typo dikit harap maklum yak....predikat ratu typo masi nemplok ama si aq*
Di minggu pagi yang dingin aku, ety dan yayan sudah bersiap-siap untuk menghabiskan hari bersama. Pukul 6.30 kami sudah berkumpul di pinggir jalan setiabudhi yang masih sedikit berkabut. Tujuan pertama kami adalah acara CFD (car free day) disana kita bisa olahraga, jalan-jalan atu hanya sekedar kumpul-kumpul sambil sarapan bareng, letak Cfd di Kota Bandung ada di jl. Ir. H. Juanda, yang lebih dikenal dengan jalan Dago. Unruk petualangan kita di bandung kali ini sedikit berbeda dari sebelumya. Tujuan kami bukan untuk mengunjungi tepat wisata terkenal seperti tangkuban perahu dan kawah putih atau lembang, serta wisata belanja seperti factory outlet dan wisata kuliner di café dan resto yang unik di bandung. Yayan bilang petualangan kita kali ini mungkin akan biasa saja atu luar biasa, awalnya aku dan ety belum begitu mengerti, dan yayan pun menjelaskan bahwa tema kita kali ini dalah “mengikuti kemana kaki ini melangkah” hwaaaa berarti kita nggak ada tujuan dong? Dengan santainya yayan menjawab “kan kita mau ke cfd, nah nanti di cfd kita pkirin lagi mau kemana, enaknya kemana hahahaha” baiklah, berhubung yayan yang paling tua disini dan lebih berpengalaman mengenai perangkotan di bandung kita percaya dan ikutin saja.

Dari jalan setiabudhi kami menaiki angkot caheum-ledeng dengan ongkos Rp. 2500/orang turun di dekat simpang dago, kemudian jalan sedikit menuju area CFD, dan disana sudah ramai dari anak kecil sambai lansia berkumpul menjadi satu ada yang lagi jalan-jalan, senam, duduk-duduk, foto-foto, jualan, makan dan sekedar mencari sensasi juga ada. Banyak juga event dari radio-radio setempat, pokonya rame deh.kita terus jalan menyusuri jalan dago itu, sampai di ujung jalan ada penyanyi yang lagi live accoustic performance suaranya koq g asing ya, dan waktu di intip aaaaaa….ada Audy, tp sayang bejubel yang liat jadi g bisa leluasa huhuhuhuuu…..daripada kecempet-cempet pas liat audy kita lebih milih buat foto-foto di huruf/abjad DAGO yang segede-gede babon, lagi asik-asik foto mataku tertuju pada seorang gadis ABG labil yang menggunakan baju berwarna pink, potongan rambut pendek ala fitri tropica dan pita berwarna senada dengan kaosnya yang ukuranya sangat besar, hehehehe kontan saya mengundang senyum,bukan maksut menertawakan, tapi da lucu…..*langsung colek-colek ety ma yayan* tuu kan mereka juga langsung pegang perut nahan ketawa hahahahaha…menjauhlaah kita dari tempat itu daripada dikira trio gila ketawa-ketawa bertiga doing dan dosa gara-gara ngetawain orang. Sekarang kita udah di area paling ujung cfd, di sebrang udah banyak mobil bersliweran, *tengok ke kanan* wah ada mb’ asri welas lagi syuting wara-wiri trans 7, bareng ama suami dan ibam anaknya….dan tiba-tibak norak nya yayan kumat dan nyletuk”pengen foto sama mbak asri, ayo siih kita foto sama merek” ting…..aku dan eti langsung bertatapan tanda kurang setuju, dan ety dengan bijak menjawab “yan, mereka itu lagi syuting disini, kalo kamu minta foto bareng nanti ganggu” padahal kita g ada yang mau nemenin yayan nyamperin kru wara-wiri hihihiihiii…

Si yayan kayak’y masih ngarep bisa foto sama mbak Asri, tapi mau gimana lagi malu gila nyamperinnya rame gitu, lagi syuting pula. Menyusuri CFD bikin kita lapar, mana belum pada sarapan, haa kebinggunganpun dimulai dariperkataan yang keluar dari mulu aku, “mau makan dimana?”, terus kata ety “mau di area CFD atau di madtari tapi harus naik anngkot dulu” *mendadak sunyi, dan sibuk dengan pikiran masing-masing” lalu yayan ngasih usul gimana kalo dari dago ini kita jalan ke lapangan gasibu, kan biasanya kalo minggu ada apsar tumpah dan berdasarkan pengalaman yayan di sana ada soto yang enak deket gedung Telkom. Jadi jalanlah kita dari dago ke gasibu,lumayan masih pagi itung-itug olahraga, waktu sampai d gasibu wooowww,,,banyak orang jualan,dan posisi yang jual soto itu di tengah-tengah pasar tumpah itu, jadilah kita menyusuri kerumunan orang-orang yag sedang bertransaksi itu. Sampai dan….waitinglist boo, ini soto enak banget ya?sampe ngantri segala mau duduknya juga. Akhirnya kita dapet duduk, setelh menunggu beberapa menik akhirnya pesanan kita datang tiga mangkuk soto ayam plus tulang dan enaaakkk murah meriah pula Cuma Rp.8000 satu mangkoknya…habis makan kita rapat lagi mau kemana setelah ini, karena gedung sate deket dari sini kita putuskan kesana, sambil menikmati susana pasar tumpah Gasibu. Sebelum menyambangi epan geung sate kita sempet duduk-duduk di tangga lapangan gasibu sambil minum es goyobod,segerrr,,,,setelah itu kita foto-foto depan gedung sate dan kembali rapat mu kemana setelah ini, untuk kali ini aku yang punya usul buat menyusuri jl.trunojoyo yang kedua ujung jalan tersebut ada di jl. Diponegoro dan Jl. LL. RE Martadinata. Bukan cukup jauh lagi,,,tapi jauuh bener buat ukuran jalan kaki, tapi seneng banyak pohon rindang dan smabil jalan kita selalu bercanda dan foto-foto.

Kita masuk jalan trunojoyo dari Diponegoro dan berakhir di jalan LL. RE Martadinata dan langsung menemui pusat perbelanjaan Riau Jungtion, habis jalan kan kringetan cape, muncul ide gila dari ety but masuk riau jungtion “ngadem” hahahaa namanya pusat perbelanjaan ada AC jadi kita yang kringetan dan kepanasan sehabis jalan jadi ademmmmm……*gila, pengunjung disana langsung pada tutup hidung kali ya pas kita masuk wkwkwkwkwk*. Masuk dari pintu samping lalu keluar dari pintu depan, dan lagi-lagi duduk sambil foto-foto di kursi depan riau jungtion. Tadi itu kita jalan jauh lhoo so, soto gasibu tadi udah entah kemana, kita pada laper lagi. Udah siang gini enaknya makan yang seger-seger dan pilihan jatuh pada cuanki Serayu yang terkenal itu, lalu cuss laah kita ke serayu naik angkot biru-kuning dengan ongkos Rp.1000/orang saja. Nyampe disana, lagi-lagi waitinglist nggak kebagian tempat duduk…lagi-lagi??nggak nyesel waiting list pantes yang dating banyak cankinya mantappss, habis tandas tak bersisa. Dengan perut penuh sesak kami naik angkot ke BIP (Bandung Indah Plaza) ongkosnya 2000 rupiah sajawaktu baru turun dari angkot, ada bus DAMRI jurusan alun-alun – kota baru lewat, spontan ety bilang ke kota baru yuuk, tanpa aba-aba kami bertiga langsung mengejar bus tersebu, tapi sayangnya bus itu bukan menuju ke kota baru tapi ke alun-alun, jadi kami memutuskan untuk sholat dzuhur terlebih dahulu di BIP. Setelah sholat kami jalan meninggalkan BIP dan kebimbangan pun datang, mau kemana kita sekarang?ada dua option kota baru parahyangan atau gede bage, akhirnya diputuskan ke kota baru, solanya kan waktu itu gedebage baru kebakaran,jd takut belum pada buka tokonya, lalu kita naik angkot ke stasiun *lho?kan harusnya ke alun-alun koq malah ke stasiun??* iya, kata yayan biar cepet kita nunggu bus nya di Pasteur ajah, jadi dari BIP kita ke stasiun trus ke Pasteur, naik angkot dua kali, untungnya g lama kita nunggu damrinnya dateng juga, di damri kita semua ketiduran, hahaha gila ajah tadi kan kita habis jalan jauh, jadi buat mengisi energy buat jalan ngiderin kota baru kita tidur dulu, lumayan katanya mah hampir satu jam perjalanan kesana dan kita membayar Rp. 5000 buat satu jam perjalanan itu.

Sampai di kota barau parahyangan disambut gerimis menyapa hihihihihi…kayaknya tadi disini hujan lumayan besar, basah semua tanah sama pepohonanya basah kuyup, tapi adem&seger enak buat jalan-jalan. Belum sampai masuk ke bagian dalam kita meliha sebuah bangunan yang unik, iseng-iseng kita datengin ternyata bangunan tu bernama Puspa Iptek, penasaran tempat apakah itu, setelah puas foto-foto di depannya kita masuk, karcisnya 10.000 rupiah saja, pertama masuk kita disambut patung enstein setengah dada, di dalemnya banyak alat-alat peraga gitu deeh…*liat foto dulu baru cerita ada apa ajah*. Setelah sholat ashar kita naik ke bagian atas puspa iptek, lalu ada damri lewat lalu aku nanya “koq itu damrinya jelek ya, g bagus kaya yang kita naikin tadi” yayan menjawab “beda, itu mah bukan damri kotabaru, tp damri situ ciburuy” ting…..si yayan diem terus ngomong lagi “ke situ ciburuy yuuukk” si ety langsung ng’iya’in, aku diem tanda sedikit kurang setuju “udah sore iih, nanti g ada damri buat pulangnya”, “hayuuk nung, kapan lagi coba, damri ada sampe setengah enam kok, disananya kita g usah lama-lama, liat-liat ajah yuuuu” bujuk ety. Dan aku pun luluh, lalu kita duduk-duduk di sisi jalan kota baru nunggu damri sambil nyanyi-nyanyi random.
 
Damri pun datang dan kita langsung naik, dapet duduk di bagian paling belakang, ternyata penuh juga damrinya. Perjalanannya lumayan lama 20 menit lebih, dan ongkos damrinya Rp.4000 buat tiga orang. Uuhhmmm…ngomong-ngomoong situ ciburuy jadi inget lagu bubuy bulan, yang salah satu liriknya gini “situ ciburuy lauk na hese dipancing” yang dalam bahsa Indonesia artinya “situ ciburuy ikan nya susah dipancing” hah jadi pengen membuktikan, iya gitu ikannya susah dipancing. Turun dari damri kami langsung disuguhi pemandangan situ ciburuy yang lumayan luas, yang letanya memang tidak jauh dari pemberhentian damri. Memasuki situ ciburuy, yang ternyata sangat sepi hanya ada seorang pedagang didalam, dua pasang muda-mudi yang sedang dimadu kasih, bapak-bapak tukang perahu yang sedang berbincang dan tiga remaja kolot “tua” yang baru memasuki kawasan situ ciburuy *kyaaaa itu kitaaaa*. Sedikit miris melihat keadaan tempat itu, banyak sampah dan kondisinya kurang terawat, disana kita cuma duduk-duduk sebelum akhrirnya ada bapak-bapak yang menawari kami naik perahu mengelilingi situ ciburuy, di perahu kami ngobrol-ngobrol dengan si bapak. Menurut si bapak memang sekarang-sekarang udah jarang ada wisatawan yang datang, padahal di pulau kecil ditengah situ ciburuy sedang dibangun sebuah saung-saung kecil dan restaurant, dan pata pencarian sebagian penduduk disini itu dari situ ciburuy, dan ternyata yang mencengangkan itu bnayak warga sekitar yang bermata pencarian menjala ikan disana hahahhahahaa ternyata teu hese geuning, setelah puas mengelilingi situ ciburuy dengan perahu, kami pun membayar Rp.5000/orang untuk berkeliling situ ciburuy.

Setelah turun dari perahu kami langsung menuju bus damri terakhir dihari itu, perjalanan menuju kota bandung sekitar sejam lebih, gilaaa busnya penuh sesak, banyak juga orang yang mau ke bandung kota. Perut kita bertiga mulai keroncongan lagi, lalu kita mampir ke rumah maka bu Imas yang katanya ayam bakar enak ama sambelnya gileee nendnag banget pedesnya, berhubung bulan ini ritual giliran ety yang megang uang, jadi dia yang bayar hihihihihihi….makanan disini emang enak, apalagi ayam panggangnya, sambelnya bener bikin mulut kaya kebakar ketagihan, tapi sayang tempanya sedikit kurang bersih, di lantainya banyak sampah bekas tissue berserakan, tetapi tidak mempengeruhi nafsu makan kami. Makan ya makan, sampah ya sampah ahahahahaha. Kelar makan kita belum mau pulang ke peraduan masing-masing dan kami ingin mengakhiri malam ini dengan benyanyi bersama di sebuah temat karaoke.

Dua jam kita didalam ruang karaoke dengan sisa-sisa tenaga yang kami miliki, kami bernyanyi seenak jidat dan disana pula aku menemukan aliran musik yang cocok dengan suaraku, yaitu musik dangdut haseeekkk,,,tarikkkkk mang!!!! Capek juga hampir seharian jalan-jalan mana banyak beneran jalan kakinya pula, tidak terasa kami bertiga sudah 17 jam menghabiskan waktu bersama-sama, perjalanan penuh canda tawa dan kebinggungan. Sangat menyenangkan diakhir-akhir status mahasiswa kami di kota kembang ini kami masih bisa menikmati kebersamaan ini, semoga tidak hanya saat ini tapi bisa seterusnya.
* Foto-foto Menyusul di post berikutnya*

Kalian tahu persamaan Mafia dan Pacaran?

Baru ajah ng'Like page nya tere liye di FB *kyaaaaaa telat banget* kebetulan beliau salah satu penulis paporit aq *pake P* dan waktu baca-baca notes nya bagus-bagus u,u lalu ada satu tulisan yang uuuuuhhhhmmmmm yaaaa baca sendiri ajah. udah saya copas dimari (kenapa saya berani copas?soalnya disana tertulis Semua notes, foto, status boleh di-share, repost, copas, sepanjang menyebutkan sumbernya)


Kita sebut saja abang kita ini namanya abang Togar--saya minta maaf jika ada yg namanya Togar, ini hanya cerita. Abang Togar kita ini suka sekali mabuk-mabukkan, nongkrong di lapo pinggir jalan dekat pasar inpres. Alkisah, pada suatu hari Abang Togar pesan itu tuak dua botol. Di minum sama dia, tertawa-tawa, sudah siap mabuk, aduh, sialan kata Abang Togar, ternyata tuak itu palsu, bukannya mabuk, cuma kembung perutnya. Maka marahlah abang Togar, ngamuk2 di lapo itu, "Kurang ajar, siapa ini yg berani jual tuak palsu, dasar penipu, pengkhianat, tdk tahu malu. Saya sudah rajin minum di sini, setia sekali minum di sini, ternyata dikhianati. Dasar tidak berperasaan. Saya benci."

Puuh, kita lupakan dulu Abang Togar--biarkan dia terus ngoceh, marah2, di depan lapo itu, ditonton sepasar inpres.

Tokoh kedua kita, sebut saja namanya Mas Joko--lagi2 saya minta maaf jika ada yang namanya Joko, ini hanya cerita. Mas Joko ini suka sekali membeli DVD bajakan. Wah, tak terbilang, film2 asing, film2 lokal, apalagi film dari novel tere liye, lebih semangat dia bajak, pergi dia ke sekitaran glodok Jakarta yg ngetop itu. Alkisah, pada suatu hari Mas Joko membeli 20 film, dibawa pulang, siap2 ditonton, ternyata DVD itu rusak semua, bukannya asyik nonton, malah jengkel marah2, melempar dvd player. Maka marahlah mas Joko, ngamuk2 di lapak penjual dvd bajakan, "Dasar kau pengkhianat, setiap minggu sy beli dvd di sini. Dasar tidak tahu malu, saya sudah setia beli sama kamu, ternyata kau penipu. Dasar tidak berperasaan. Saya benci."

Aduh, sudahlah, kita tinggalkan dulu Mas Joko--biarkan dia ngamuk2 di lapak dvd bajakan, membuat ramai glodok, ditonton banyak orang.

Kita bergerak ke inti kenapa tulisan ini dibuat. Kita sebut saja namanya, eh, banyak ternyata, susah sy sebut satu2. Kita sebut saja Mr. X dan Miss Y. Wuih, Mr X dan Miss Y ini adalah orang2 yg pacaran. Lihatlah, banyak sekali yang pacaran, mesra benar di dunia maya, bilang I love U setiap hari, mengganti nama demi pasangannya, pasang foto paling romantis sedunia, sudah kayak menikah seratus tahun saja betapa mesranya orang2 ini. Alkisah, pada suatu hari Mr X dan Miss Y bertengkar, lantas putus, 'lo gue end', gamer over. Maka apa yang terjadi, hilang sudah semua kata mesra yang pernah ada, dinding facebook mereka sekarang dipenuhi dengan makian, "Dasar kau pengkhianat cinta, setiap hari gue perhatiin, ternyata penipu. Dasar tidak tahu malu, saya sudah setia mati2an, ternyata selingkuh. Dasar tidak berperasaan. Saya benci."

Weleh, weleh, beda dengan Abang Togar yg ngoceh di depan lapo tuak sahaja, bikin ramai pasar, beda juga dengan Mas Joko yg cuma ngamuk di lapak dvd, bikin hangat suasana glodok, Mr X dan Miss Y ini ngoceh ke "seluruh dunia", bisa dilihat orang2 dari London, New York, hingga pelosok2 kampung--jika ada yg mau lihat sih. Seru sekali menontonnya.

Tapi, tapi oh tetapi ketiga hal ini, jelas ada samanya, jelas sekali ada benang merahnya, apa itu? yaitu: mereka ini sama2 protes/marah2 untuk hal yg sebenarnya aduh kita tahu sendirilah. Bersikukuh setia, loyal, menggunakan etika/standar, untuk hal yg sebenarnya tidak pada tempatnya.

Saya masih mending lihat etika di dunia mafia, saat salah-satu mafioso-nya memutuskan berkhianat, dia hanya tersenyum, mencabut pistol, "Ini semua hanya bisnis. Jangan dimasukkan ke hati." Begitulah, namanya juga mafioso, mau berkhianat, ya silahkan. Jangan diambil hati. Nah, namanya juga pacaran, mau berkhianat, ya silahkan. Tidak ada satupun hukum dunia dan akherat yg merestui mafia, sama dengan merestui pacaran.

Semoga paham.

Sumber:
http://www.facebook.com/#!/darwistereliye/notes

Minggu, 04 November 2012

PERILAKU ETIS


1.      Etis
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Menurut ahli etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
a.       Ya’qub, (1983: 13)
Etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejah yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
b.      Dewantara (1962: 459 Dalam Zubair 1987)
Ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan (dan keburukan) didalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak-gerak fikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenai tujuannya dapat merupakan perbuatan.
c.       Zubair (1987)
Etika merupakan penyelidikan filsafat tentang bidang moral yaitu mengenai kewajban manusia serta tentang yang baik dan yang buruk. Etika didefinisikan sebagai filsafat tentang bidang moral. Sifat dasar etika adalah kritis, etika bertuga suntuk mempersoalkan norm aynag dianggap berlaku.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Moral berasal dari bahsa Latin “mores” kata jamak dari “mos” yang berarti adat kebiasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Moeldjono, 1989:592) moral berarti (a) ajaran tentang baik-buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban; (b) kondisi mental yang memebuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin atau isi hati (keadaan perasaansebagaimana terngkap dalam perbuatan; (c) ajaran kesusialaan yang dapat ditarik dari suatu ceritera. Sementara moralitas berarti sopan santun  dan segalas esuatu yang berhubungan dengan etiket.
Moral memliki makna sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan wajar. Jadi sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan yang oleh umum diterima meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.


2.      Perilaku Etis
Menurut Zubair (1987:23) etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral untuk penilaian perbuatan yang dilakukan lebih banyak bersifat praktis, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku yang lebih banyak bersifat teori.
Perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan etika-etika yang berlaku, dengan kata lain perilaku etis adalah sama dengan moral. perilaku etis merupakan perilaku yang bermoral, bersusila. istilah etika terjadi jika orang mengatakan “ia orang yang bersifat etis, ia seorang yang adil atau membunuh dan berbohong itu tidak susila”. Dalam hal ini etis adalah suatu predikat yang dipergunakan untuk membedakan dengan perbuatan-perbuatan atau orang-orang tertentu dengan yang lain. Etis dalam arti ini sama dengan “susila” (moral) (Zubair, 1987:67)
3.      Sumber Etika
Yusuf (2010 : 26-32) menguraikan sumber etika, yaitu :
a.       Tuhan sebagai sumber Moral/Norma
Tuhan sebagai pencipta dan alam semesta, melalui para utusanya telah menurunkan wahyu (agama) sebagai pedoman hidup bagi manusia di dunia ini. Ajaran yang terkandung dalam agamasejalan dengan kodrat manusia sebagai makhluk yang beragama (homo religious), yaitu makhluk yang memiliki rasa keagamaan dan kemampuan untuk memahami serta mengamalkan nilai-nilai (ajaran) agama. Kekodratan inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainya (seperti hewan), dan juga mengangkat harkat dan martabatnya atau kemuliaannya disisi Tuhan.
   Dengan mengamalkan ajaran agama, berarti manusia telah mewujudkan jati dirinya atau identitas diri (self-identity) yang hakiki sebagai hamba Tuhan di muka bumi. Salah satu tugas manusia yaitu beribadah kepada Tuhanya, selain itu ada juga ibadah sosial  yang tidak kalah pentingnya, yaitu upaya menjalin hubungan persaudaraan, persahabatan, antar manusia dan menciptakan lingkungan hidup serta kehidupan yang bermanfaat bagi orang lain.
   Dengan berpedoman pada agama sebagai dasar rujukan berperilaku dan arahan tujuan hidupnya, berarti manusia telah mewujudkan fungsi-fungsi agama yang sebenarnya. Diantara fungsi-fungsi agama itu adalah sebagai berikut:
1)         Memelihara Kodrat
Manusia mempunyai hawa nafsu akan tetapi apabila hawa nafsu ini tidak dikendalikan, maka manusia sering terjerumus melakukan perbuatan dosa. Agar manusia dapat mengendalikan nafsunya, maka dia harus bertaqwa kepada Tuhan, yaitu beriman dan beramal serta mendekatkan diri pada Nya. Apabila manusia telah bertaqwa berarti ia telah memelihara kodratnya dan menajdikan dirinya sebagai kekasih Tuhan. DenganNya manusia akan mendapat kebahagiaan dalam hidup, baik dunia maupun akherat.
2)         Memelihara Jiwa
Agama sangat menghargai harkat dan martabat, atau kemulian manusia. Oleh karena itu agama melarang manusia melakukan tindak kekerasan, penganiayaan, penyiksaan atau pembunuhan baik terhadap dii sendiri maupun orang lain. 
3)            Memelihara Akal
Tuhan telah memberikan karuniaNya kepada manusia, yang tidak diberikan kepada makhluk lainya. Dengan akalnya manusia memiliki (a) kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk atau memahami nilai-nilai agama, dan (b) kemampuan untuk mengembangkan ilmu dan teknologi atau kebudayaan. Melalui kemampuan ini, manusia dapat berkembang menajdi makhluk yang berbudaya (beradab). Mangingat pentingnya peran akal ini agama memberi petunjuk kepada manusia untuk mengembangkan dan memeliharanya, yaitu hendaknya manusia (a) mensyukuri nikmat akal itu, dengan cara memanfaatkanya seoptimal mungkin untuk berpikir, belajar atau mencari ilmu, (b) menjauhkan diri dari perbuatan yang merusak akal seperti: minum minuman keras, narkoba/napza dan sebagainya.
4)            Memelihara Keturunan
Agama mengajarkan manusia tentang cara memelihara keturunan atau sistem reproduksi, regenerasi yang suci. Aturan atau norma agama untuk memelihara keturunan ini adalah pernikahan. Pernikahan merupakan norma agama yang sakral (suci) yang hars ditempuh oleh pasangan pria dan wanita sebelum melakukan hubungan bilogis sebagai suami istri. Pernikahan ini bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang tentram, penuh cinta kasih dan mendapat anugerah dari Tuhan.
5)            Memelihara Harta (Hak Milik)
Agama memberi petunjuk kepada manusia tentang bagaimana cara memperoleh dan menggunakan harta. Agama tidak melarang umatnya untuk memiliki harta kekayaan yang banyak (menjadi jutawan atau milyuner) asalkan diperoleh dengan cara yang halal. Agama memberi petunjuk banhwa harta itu amanah Tuhan, yang haus digunakan dalam kebaikan seperti: member nafkah keluarga, menolong fakir miskin (yatim piatu), dan embangun fasilitas pendidikan. Agama juga mengajarkan bahwa dalam rangka memelihara harta atau hak milik seseorang atau sekelompok orang, siapapun diharamkan menganggu atau mengambilnya dengan cara yang tidak sah, seperti mengkorupsi, mencuri merampok, merampas, dan mencopet.
b.      Manusia Sebagai Sumber Norma
Manusia sering dikatakan sebagai binatang yang berpikir. Maksudnya adalah bahwa manusia sebagai makhluk yang dianugerahi akal, memiliki kemampuan untuk berpikir, keinginan memahami diri, lingkungan dan Tuhan, serta dorongan untuk menciptakan kehidupan yang nyaman dan sejahtera.
  Secara naluriah, manusia memiliki dorongan untuk berupaya memperoleh kesenangan (to procure pleasure), menghindar dari penderitaan atau rasa sakit (to avoid pain) dan secara sosial berusaha untuk menciptakan kehidupan sosial yang sejahtera (so secure social welfare). Dorongan inilah yang melahirkan kesadaran manusia untuk mencipakan aturan, norma, adat istiadat, atau kebiasaan-kebiasaan yang seyogyan nya dimiliki, dianut atau dipraktikan dalam kehidupans ehari-hari oleh anggota masyarakat di lingkungan tempat dia hidup. Norma-norma ini menyangkut beberapa aspek kehidupan seperti: perkawinana, pergaulan hidup, dan cara berpakaian.
  Masyarakat manusia itu secara geografis hidup di lingkungan yang heterogen dan juga multi ras, etnis, bahasa, budaya dan agama, maka norma, aturan, atau kebiasaan yang dilahirkan pun amat beragam. Norma ini lahir atas kesepakatan bersama (konvensi) antar anggota komunitas tertentu. Norma-norma yang disepakati bersama itu tersimpul dalam adat istiadat, tatakrama atau petatah petitih. Misalnya di suku sunda ada pepatah: (1) silih asah, silih asuh, silih asih, yang maknanyabahwa dalam hidup bersama harus ditegakan sikap saling mencerdaskan, saling menolong (berupa materi atau non materi), dan saling mengasihi, dan (2) lamun percaya ulah cangcaya, mun dipercaya ulah codeka, maknanya adalah jika anda mempercayai seseorang atau suatu lembaga/institusi, maka and ajangan ragu-ragu atau berburuk sangka dan jika anda dipercaya sebagai pemimpin, maka anda jangan melakukan perbuatan yang nista.
  Etika yang bersumber dari akal pikiran manusia nilai keberlakuanya bersifat lokal dan incidental, karena masing-masing daerah, negara atau bangsa memiliki kebiasaan atau kebudayaan yang berbeda. Ukuran baik (sopan) disuatu daerah belum tentu sama dengan ukuran baik di daerah lain. Sebagai contoh, di Arab ada kebiasaan apabila ada dua orang yang sedang bertengkar, kemudian yang seorang memegang dagu orang yang menjadi lawan bertengkarnya maka pertengkaran itu akan berhenti, karena perbuatan memegang dagu berarti ajakan untuk berdamai. Kebiasaan ini akan lain dampaknya apabila dilakukan di daerah Jawa Barat (Sunda) karena perbuatan tersebut berarti pelecehan (istilah sunda= nyoo gado) atau penghinaan. Dengan demikian pertengkaran bukan semakin mereda bahkan lebih meruncing.


4.      Norma dan Kaidah Kehidupan
Di dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal dengan istilah nor­ma-norma atau kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap tindak, dan berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama. Patokan atau pedoman tersebut sebagai norma (norm) atau kaidah yang merupa­kan standar yang harus ditaati atau dipatuhi.
Kehidupan masyarakat terdapat berbagai golongan dan aliran yang beraneka ragam, masing-masing mempunyai kepentingan sendiri, akan tetapi kepentingan bersama itu mengharuskan adanya ketertiban dan keamanan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk peraturan yang disepakati bersama, yang mengatur tingkah laku dalam masyarakat, yang disebut peraturan hidup.Untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan kehidupan de­ngan aman, tertib dan damai tanpa gangguan tersebut, maka diperlu­kan suatu tata dan tata itu diwujudkan dalam “aturan main” yang menjadi pedoman bagi segala pergaulan kehidupan sehari-hari, sehingga kepentingan masing-masing anggota masyarakat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui “hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan tata peraturan”, dan tata itu lazim disebut “kaedah” (bahasa Arab), dan “norma” (bahasa Latin) atau ukuran-ukuran yang menjadi pedoman, norma-norma tersebut mempunyai dua macam menurut isinya, yaitu:
  1. Perintah, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk ber­buat sesuatu oleh karena akibatnya dipandang baik.
  2. Larangan, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibatnya dipandang tidak baik.Artinya norma adalah untuk memberikan petunjuk kepada ma­nusia bagaimana seseorang hams bertindak dalam masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang harus dijalankannya, dan perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari (Zubair, 1987:81).
Norma-norma itu dapat dipertahankan melalui sanksi-sanksi, yaitu berupa ancaman hukuman terhadap siapa yang telah melanggarnya.
Tetapi dalam ke­hidupan masyarakat yang terikat oleh peraturan hidup yang disebut norma, tanpa atau dikenakan sanksi atas pelanggaran, bila seseorang melanggar suatu norma, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat dan sifatnya suatu pelanggaran yang terjadi, misalnya sebagai berikut:
a.       Semestinya tahu aturan tidak akan berbicara sambil menghisap rokok di hadapan tamu atau orang yang dihormatinya, dan sanksinya hanya berupa celaan karena dianggap tidak sopan walaupun merokok itu tidak dilarang.Seseorang tamu yang hendak pulang, menurut tata krama harus diantar sampai di muka pintu rumah atau kantor, bila tidak maka sanksinya hanya berupa celaan karena dianggap sombong dan tidak menghormati tamunya.
b.      Mengangkat gagang telepon setelah di ujung bunyi ke tiga kalinya serta mengucapkan salam, dan jika mengangkat telepon sedang berdering dengan kasar, maka sanksinya dianggap “intrupsi” ada­lah menunjukkan ketidaksenangan yang tidak sopan dan tidak menghormati si penelepon atau orang yang ada disekitarnya.
c.       Orang yang mencuri barang milik orang lain tanpa sepengetahu­an pemiliknya, maka sanksinya cukup berat dan bersangkutan dikenakan sanksi hukuman, baik hukuman pidana penjara mau­pun perdata (ganti rugi).

5.      Aspek-Aspek Perilaku Etis Siswa
Aspek-aspek perilaku etis ini dirumuskan oleh Sunaryo dkk (2001:253) pengembangan inventori tugas perkembangan siswa, aspek dari perilaku etis yaitu:
1.      Jujur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 591) jujur berarti lurus hati, tidak berbohong (misal: berkata apa adanya), tidak curang (misal: dalam permainan dengan mengikuti aturan yang ada) tulus ikhlas. Jujur adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam kehidupan bermasyarakat secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi.  Jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
 Menurut Tasmara (Yusuf, 2010:53) Sikap jujur merupakan perilaku yang seyogyanya ditunjukan oleh remaja. Biasakan menyampaikan apapun secara apa adanya, dengan tidak dilebih-lebihkan ta berbohong. Sebabdalam kejujuran terdapat nilai rohani yang memantulkan sikap yang yang berpihak kepada kebenarandan sikap moral yang terpuji (morraly upright). Bahkan jika dimaknai kata jujur dalam bahasa inggris honest adalah tidak pernah menipu, berbohong, atau melawan hukum. Ironisnya, terkadang remaja belajar kebohongan dari lingkungan terdekat seperti orang tua, saudra-saudr atau bahkan gurunya. Dalam penelitian ini indikator  jujur adalah tidak berbohong, tidak curang, lurus hati dan tulus ikhlas.

2.      Hormat kepada orang tua
Hormat yaitu menghargai orang lain dengan berperilaku baik dan sopan (Supriatna, 2010:38), sedangakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 507) hormat: menghargai (takzim, khidmat, sopan), perbuatan yang menandakan rasa takzim atau  khidmat kepada orang yang usianya lebih tua. Menghormati berarti menunjukan /memperhatikan nilai dari seseorang atau sesuatu, selain itu juga menghormati adalah hubungan responsif dan wacana biasa tentang rasa hormat mengidentifikasi beberapa eleman kunci dari repon, termasuk perhatian, rasa hormat, penilaian, pengakuan, menghargai dan berperilaku. Dalam penelitian ini indikator hormat kepada orang tua adalah mendengarkan nasihat orang tua, mentaati perintah orang tua dan menghargai orang tua. Popov (1997: 221) Menghormati merupakan sikap menghormati orang lain dan peduli hak-hak mereka. Rasa hormat tercermin dalam sopan santun kita dalam memperlakukan satu sama lain, cara kita berbicara dan cara kita memperlakukan barang-barang milik orang lain. Berbicara dan bertindak dengan rasa hormat memberikan mereka martabat layak, menjadi seseorang yang penuh rasa hormat termasuk menghormati disi sendirii. Ini berarti bahwa Individu melindungi hak-hak nya sndiri, seperti privasi dan kesopanan. Jika ada yang melanggar hak kita, bahkan jika itu adalah orang tua, ini harus dihentikan. Setiap wanita, pria dan anak diciptakan oleh Tuhan, dan kita semua layak dihormati.

3.      Sikap Sopan Santun
Norma sopan-santun adalah peraturan hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari masyarakat itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1330) Sopan santun adalah budi pekerti yang baik, tata krama, peradaban, kesusilaan. Dalam penelitian ini indikator sopan santun  adalah bertutur kata yang baik, berperilakus esuai dengan nilai yang berlaku, dan sopan santun dalam berpakaian. 
4.      Ketertiban dan Kepatuhan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1445) ketertiban adalah keadaan yang serba teratur, (tertib: teratur, memurut aturan) dan kepatuhan ialah sifat patuh, patuh: suka menurut, taat pada perintah dan aturan, berdisiplin. Taat dan patuh memiliki arti selalu melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan. Ketaatan dan kepatuhan yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan mewujudkan ketertiban dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat. Peraturan yang dibuat harus dilaksanakan secara bersama-sama sebab peraturan tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama. Ketaatan dan kepatuhan juga merupakan modal yang utama bagi setiap orang untuk mewujudkan keadilan masyarakat secara keseluruhan. Dalam penelitian ini indikator ketertiban dan kepatuhan adalah  tertib dalam melaksanakan sesuatu dan mentaati peraturan yang berlaku. Popov (1997: 193) mengemukakan Tujuan dari ketaatan adalah membimbing dan melindungi  anda. Anda harus berpikir untuk diri sendiri, dan merasa yakin bahwa ketika Anda mematuhi seseorang, bahkan dalam keluarga Anda sendiri, bahwa hal tersebut adalah untuk kebaikan Anda sendiri dan tidak akan menyakiti Anda atau orang lain.

Sumber:
YusuYusuf, Syamsu, dkk. (2010). Bimbingan Etika Pergaulan Bagi Pengembangan Karakter Remaja. Bandung: Rizqi Press. 
 
Zubair, Ahmad. (1987). Pengantar Kuliah Etika. Jakarta: Pradya Paramita

Ya’qub, Hamzah. (1983). Etika Isalmi: Pembinaan Akhlakulkarimah. Bandung: Diponegoro

Suseno, Franz Magnis. (2006). Etika Abad kedua puluh. Yogyakarta: Kanisius

Kartadinata ddk. (2001). Inventori Tugas Perkembangan. UPT LBK UPI. Tidak diterbitkan

Kohlbergh, Lawrence. Alih Bahasa John de santo dan Agus Cremers, SVD .(1995). Tahap-Tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Kanisius 
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi ke-4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama