Rabu, 31 Oktober 2012

O.o


Untuk kali ini, lagi......terasa terseok dan tertatih, mersa terlalu banyak onak dan duri yang mengiringi dan berpikir lelah telah menghadang.

Merasa sakit, merasa sedih, merasa kacau, merasa lemah dan hanya merasa tanpa melihat realita.

Kedua kelopak mata mengatup tak terpisahkan, dunia selalu gelap dirasa, kembali hanya dapat merasa.

Rasa, rasa, rasa, hanya rasa…sangat disayangakn jika semua hanya dirasa kapan semua rasa ini akah berakhir?

Mungkin ketika sirat fajar memancar, semoga lekas terjaga. Ini bukan hanya sekedar harap atau do’a. ini tindakan.

Sadarkah?

Selasa, 30 Oktober 2012

ada dua buku yang pernah saya baca waktu SMA dan sampai saat ini melekat dan mempengaruhi saya saat itu hingga kini ahahahaha...




sumber gambar: http://damarshare.blogspot.com/2011/05/download-kenapa-harus-pacaran.html

sumber gambar: http://rheinfathia.blogspot.com/2007/10/jadian-6-bulan.htmlssss



buku-buku jadul...saya baca buku ini sekitar tujuh tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di bangku kelas satu SMA. yang satu semacam buku pengembangan diri yang satu lagi novel remaja gitu...
buat ade-ade yang baru gede, masih remaja unyu-unyu yang pikiranya belum bebal dan belum terkontaminasi hal-hal yang lain saya sarankan buat baca ini deh,,,namun untuk saat ini buku-buku ini sudah jarang dan nampaknya tidak terbit lagi....tapi tenang kan sekarang ada internet, coba ajah cari versi e-book nya,,,,,mudah-mudahan ada :)

Minggu, 28 Oktober 2012

fresh Graduate....New Me :)



Sekarang saya sudah resmi bukan lagi seorang mahasiswa, saya seorang sarjana pendidikan yang mengemban tugas mendidik anak bangsa. *Tsaaaah berat amat yak*

Setelah lulus kuliah apa yang saya rasakan? Bahagia? Lega? senang? Tentu saja semua itu yang saya rasakan karena perjuangan saya dan orang tua saya selama ini dalam dunia perkuliahan telah usai, meskipun sedikit terlambat :p. Namun euphoria kesenangan itu hanya bertahan dua hari saja dalam kehidupan saya, Setelahnya? Rasa gelisah menghatui saya. Apa yang akan saya lakukan setelah ini? siapkah saya menghadapi kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya? Mungkin Semua itu saya rasakan karena saya belum memiliki tujuan hidup yang jelas sehingga saya masih ragu untuk menapaki jenjang kehidupan berikutnya. Ah bukan….yang saya takutkan saat itu adalah kehilangan teman-teman yang beberapa tahun terakhir mengisi hari-hari saya, saya juga belum ingin meninggalkan Bandung dengan segala kenangan didalamnya.

Akhirnya dengan  berat hati pada awal oktober 2012 saya meninggalkan Bandung untuk jangka waktu yang tidak bisa ditentukan, entah kapan saya bisa kembali ke kota itu lagi. Tanpa sadar saya mulai menyatu dengan bandung, udaranya, suasananya, orang-orangnya, bahasanya, dan tentu saja kulinernya :D. terus terang saya lebih suka udara dingin dibandingkan dengan udara panas, saya lebih tahan dingin, waktu masih berada di kost-kostan saya suka membuka pintu atau jendela kamar selepas subuh, saya biarkan udara dingin memasuki kamar saya dan menggantikan udara yang semalaman ada dikamar saya. Aah belum lagi airnya yang terkadang sedingin air es yang membekukan, dan saya berharap ketika suatu saat nanti saya bisa kembali ke sana saya masih dapat merasakan itu semua.

Yang paling berat untuk saya tinggalkan adalah teman-teman, apalagi teman-teman seperjuangan ketika detik-detik terakhir pergulatan dengan skripsi. Tidak dipungkiri jarak, waktu dan kebutuhanlaah yang mendekatkan kami, dan saya berharap semua itu tidak akan bisa menjauhkan kami. Haaah kata-kata saja tak cukup untuk mendeskripsikan mereka, mendeskripsikan kedekatan kami, menceritakan keseharian kami. Mungkin nanti bukan hal-hal besar yang saya rindukan dari mereka, mungkin hanya sekedar kunjungan ke kamar kost sepulang dari kampus, pertanyaan “mau cari makan bareng??”
“ada di kostn?lagi apa?” “ke kampus?” hal-hal kecil yang hampir setiap hari kami lakukan bersama. Mereka bukan teman yang ada disaat saya sedih, tapi juga bukan hanya hadir disaat saya senang, tapi mereka selalu ada dalam keadaan apapun, kami tertawa bersama, menangis bersama dan pusing bersama hingga makan bersama.

Sekarang saya sudah berada di kota tempat saya dilahirkan, dibesarkan dan tempat dimana kedua orang tua saya tinggal dan menetap, Cirebon. Sejak saya lahir Cirebon memang panas, tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menjemur pakaian hingga kering, dulu waktu jaman sekolah saya kadang suka merasa kesal jika ada orang asli cirebon yang mengeluh “Cirebon panas ya…” kyaaaa rasanya ingin saya timpali perkataanya itu “pliss deh dari saya lahir juga Cirebon udah panas kenapa baru ngeluh sekarang” hahaha Cirebon memang kota pesisir pantai, sangat wajar kalo panas, beda sama bandung, kota yang dilingkup gunung yaa pasti adem. Karena perbedaan yang cukup jauh itulah saya harus berusaha keras untuk beradaptasi. Dari panas ke dingin, waktu jadi mahasiswa baru saya benar-benar harus mengumpulkan keberanian untuk mandi jika ada kuliah pagi, dan terciptalah kebiasaan mandi sehari sekali, karena memang di bandung saya jarang berkeringat yang membuat saya malas mandi hahahahaha *joroknyaaa* dan kebiasaan itu harus saya tinggalkan ketika saya sudah kembali ke Cirebon. Jangankan mandi sehari sekali baru selesai mandipun saya sudah berkeringat kembali, tak jarang saya harus mandi terlebih dahulu sebelum beranjak tidur. Jika boleh jujur panas di Cirebon tahun-tahun terakhir ini sedikit berlebihan lebih panas dai tahun-tahun sebelumnya. Bagian tubuh saya yang harus ekstra bekerja keras dalam adaptasi cuaca dan polusi udara adalah kulit, kulit saya termasuk kulit normal namun mudah kusam, apalagi saya termasuk perempuan yang malas membersihkan wajah. Bisa ditebak akhirnya? wajah jadi kusam dan berjerawat. ketika masih dibandung saya masih bisa tenang jika lupa membersihkan wajah sebelum tidur, sekarang? bersiaplaah menyambut kedatangan jerawat dipagi harinya.

Selain harus beradaptasi kembali dengan keadaan alam, saya juga harus beradaptasi dengan lingkungan dan kegiatan, lingkungan disini bukan lingkungan keluarga atau lingkungan tempat tinggal saya melainkan lingkungan tempat kerja. Alhamdulillah saya sudah diterima bekerja sebagai guru di sebuah SMP negeri di kabupaten Cirebon (untuk kisah saya sebagai guru honorer akan saya buat tulisan tersendiri) saya bekerja dari senin hingga sabtu, dari jam 6.45-14.00 (setiap harinya berbeda paling siang ya pkl. 14.00). hidup saya setelah bekerja cukup monoton bangun pagi-berangkat kerja-pulang-istirahat-mandi-mengerjakan tugas rumah/online-tidur-bangun dan begitu seterusnya selama enam hari dalam seminggu, haaaaa….saya bisa mati bosan lama-lama. Saya yang suka main, saya yang tukang alan-jalan, saya yang doyan berkuliner, saya yang bebas harus terjerat rutinitas yang sama setiap hari, rasanya ingin lari saja…………ditambah lagi disini tidak ada orang yang bisa saya jadikan tempat sampah untuk bercerita segala hal, saya tidak berani bercerita mengenai ha-hal kurang enak yang terjadi pada saya, saya tidak mau membebani mereka dengan cerita saya.

Di Cirebon ini saya jarang keluar rumah, kecuali untuk bekerja dan dimintai tolong oleh keluarga, dan saya rasa hidup saya jadi amat sangat membosankan. Beberapa waktu kemari saya coba untuk mencari hobi yang kira-kira menyenangkan, tadinya saya ingin memelihara hewan tapi sayang tidak dapat restu dari babeh. Pengen iih jalan-jalan keliling Cirebon, icip-icip makanan, duduk-duduk ngumpul sama temen-temen tapi…….. kebanyakan males keluar rumahnya, ditambah keadaan finansial sudah tidak seindah waktu jaman jadi mahasiswa. Hhmmm…saya menceritakan ini bukan karena saya kufur atas nikmat yang diberikan pada saya, saya semata-mata hanya ingin berbagi cerita mengenai yang saya rasakan. *saya suka typo, harap laporkan jika ada tulisan yang masih typo* maaciy…. :*