Sekarang
saya sudah resmi bukan lagi seorang mahasiswa, saya seorang sarjana pendidikan
yang mengemban tugas mendidik anak bangsa. *Tsaaaah berat amat yak*
Setelah lulus kuliah apa yang saya rasakan? Bahagia? Lega? senang? Tentu saja
semua itu yang saya rasakan karena perjuangan saya dan orang tua saya selama
ini dalam dunia perkuliahan telah usai, meskipun sedikit terlambat :p. Namun euphoria
kesenangan itu hanya bertahan dua hari saja dalam kehidupan saya, Setelahnya? Rasa
gelisah menghatui saya. Apa yang akan saya lakukan setelah ini? siapkah saya
menghadapi kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya? Mungkin Semua itu saya
rasakan karena saya belum memiliki tujuan hidup yang jelas sehingga saya masih
ragu untuk menapaki jenjang kehidupan berikutnya. Ah bukan….yang saya takutkan
saat itu adalah kehilangan teman-teman yang beberapa tahun terakhir mengisi
hari-hari saya, saya juga belum ingin meninggalkan Bandung dengan segala kenangan
didalamnya.
Akhirnya dengan berat hati pada awal
oktober 2012 saya meninggalkan Bandung untuk jangka waktu yang tidak bisa
ditentukan, entah kapan saya bisa kembali ke kota itu lagi. Tanpa sadar saya
mulai menyatu dengan bandung, udaranya, suasananya, orang-orangnya, bahasanya,
dan tentu saja kulinernya :D. terus terang saya lebih suka udara dingin
dibandingkan dengan udara panas, saya lebih tahan dingin, waktu masih berada di
kost-kostan saya suka membuka pintu atau jendela kamar selepas subuh, saya
biarkan udara dingin memasuki kamar saya dan menggantikan udara yang semalaman
ada dikamar saya. Aah belum lagi airnya yang terkadang sedingin air es yang
membekukan, dan saya berharap ketika suatu saat nanti saya bisa kembali ke sana
saya masih dapat merasakan itu semua.
Yang paling berat untuk saya tinggalkan adalah teman-teman, apalagi
teman-teman seperjuangan ketika detik-detik terakhir pergulatan dengan skripsi.
Tidak dipungkiri jarak, waktu dan kebutuhanlaah yang mendekatkan kami, dan saya
berharap semua itu tidak akan bisa menjauhkan kami. Haaah kata-kata saja tak
cukup untuk mendeskripsikan mereka, mendeskripsikan kedekatan kami,
menceritakan keseharian kami. Mungkin nanti bukan hal-hal besar yang saya
rindukan dari mereka, mungkin hanya sekedar kunjungan ke kamar kost sepulang
dari kampus, pertanyaan “mau cari makan bareng??”
“ada di
kostn?lagi apa?” “ke kampus?” hal-hal kecil yang hampir setiap hari kami
lakukan bersama. Mereka bukan teman yang ada disaat saya sedih, tapi juga bukan
hanya hadir disaat saya senang, tapi mereka selalu ada dalam keadaan apapun,
kami tertawa bersama, menangis bersama dan pusing bersama hingga makan bersama.
Sekarang saya sudah berada di kota tempat saya dilahirkan, dibesarkan dan
tempat dimana kedua orang tua saya tinggal dan menetap, Cirebon. Sejak saya
lahir Cirebon memang panas, tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menjemur
pakaian hingga kering, dulu waktu jaman sekolah saya kadang suka merasa kesal
jika ada orang asli cirebon yang mengeluh “Cirebon panas ya…” kyaaaa rasanya
ingin saya timpali perkataanya itu “pliss deh dari saya lahir juga Cirebon udah
panas kenapa baru ngeluh sekarang” hahaha Cirebon memang kota pesisir pantai,
sangat wajar kalo panas, beda sama bandung, kota yang dilingkup gunung yaa
pasti adem. Karena perbedaan yang cukup jauh itulah saya harus berusaha keras
untuk beradaptasi. Dari panas ke dingin, waktu jadi mahasiswa baru saya benar-benar
harus mengumpulkan keberanian untuk mandi jika ada kuliah pagi, dan terciptalah
kebiasaan mandi sehari sekali, karena memang di bandung saya jarang berkeringat
yang membuat saya malas mandi hahahahaha *joroknyaaa* dan kebiasaan itu harus
saya tinggalkan ketika saya sudah kembali ke Cirebon. Jangankan mandi sehari
sekali baru selesai mandipun saya sudah berkeringat kembali, tak jarang saya
harus mandi terlebih dahulu sebelum beranjak tidur. Jika boleh jujur panas di Cirebon
tahun-tahun terakhir ini sedikit berlebihan lebih panas dai tahun-tahun
sebelumnya. Bagian tubuh saya yang harus ekstra bekerja keras dalam adaptasi
cuaca dan polusi udara adalah kulit, kulit saya termasuk kulit normal namun
mudah kusam, apalagi saya termasuk perempuan yang malas membersihkan
wajah. Bisa ditebak akhirnya? wajah jadi kusam dan berjerawat. ketika masih
dibandung saya masih bisa tenang jika lupa membersihkan wajah sebelum tidur, sekarang?
bersiaplaah menyambut kedatangan jerawat dipagi harinya.
Selain harus beradaptasi kembali dengan keadaan alam, saya juga harus
beradaptasi dengan lingkungan dan kegiatan, lingkungan disini bukan lingkungan
keluarga atau lingkungan tempat tinggal saya melainkan lingkungan tempat kerja.
Alhamdulillah saya sudah diterima bekerja sebagai guru di sebuah SMP negeri di
kabupaten Cirebon (untuk kisah saya sebagai guru honorer akan saya buat tulisan
tersendiri) saya bekerja dari senin hingga sabtu, dari jam 6.45-14.00 (setiap
harinya berbeda paling siang ya pkl. 14.00). hidup saya setelah bekerja cukup
monoton bangun pagi-berangkat kerja-pulang-istirahat-mandi-mengerjakan tugas
rumah/online-tidur-bangun dan begitu seterusnya selama enam hari dalam
seminggu, haaaaa….saya bisa mati bosan lama-lama. Saya yang suka main, saya
yang tukang alan-jalan, saya yang doyan berkuliner, saya yang bebas harus
terjerat rutinitas yang sama setiap hari, rasanya ingin lari saja…………ditambah
lagi disini tidak ada orang yang bisa saya jadikan tempat sampah untuk
bercerita segala hal, saya tidak berani bercerita mengenai ha-hal kurang enak
yang terjadi pada saya, saya tidak mau membebani mereka dengan cerita saya.
Di Cirebon ini saya jarang keluar rumah, kecuali untuk bekerja dan dimintai
tolong oleh keluarga, dan saya rasa hidup saya jadi amat sangat membosankan. Beberapa
waktu kemari saya coba untuk mencari hobi yang kira-kira menyenangkan, tadinya
saya ingin memelihara hewan tapi sayang tidak dapat restu dari babeh. Pengen iih jalan-jalan keliling Cirebon, icip-icip
makanan, duduk-duduk ngumpul sama temen-temen tapi…….. kebanyakan males keluar
rumahnya, ditambah keadaan finansial sudah tidak seindah waktu jaman jadi
mahasiswa. Hhmmm…saya
menceritakan ini bukan karena saya kufur atas nikmat yang diberikan pada saya,
saya semata-mata hanya ingin berbagi cerita mengenai yang saya rasakan. *saya
suka typo, harap laporkan jika ada tulisan yang masih typo* maaciy…. :*