Senin, 04 Juni 2012

KEBERBAKATAN (GIFTEDNESS)


Giftedness ialah istilah yang diberikan kepada sejumlah individu yang memiliki kemampuan superior dalam menyeimbangkan antara fakta-fakta, ide-ide dan berbagai hubungan. Intelegensi tinggi yang tidak biasa pada seorang anak, dapat menimbulkan berbagai masalah dan tantangan.
Beberapa ahli psikologi dan pendidik mendefinisikan giftedness umumnya didasarkan atas intelegensi yang tinggi. Adapun kriteria yang digunakan ialah batas minimum anak yang termasuk kelompok gifted ialah dengan skor IQ sekitar 130-140. Namun, seiring perkembangan waktu, untuk mengidentifikasi anak gifted tidak hanya mengandalkan skor IQ saja. Para ahli mengenalkan nilai dari faktor-faktor lain. Pertimbangan lain ialah kemampuan seseorang dalam bersosialisasi serta berbagai bakat yang mampu ia kembangkan, seperti di bidang musik, seni, mesin atau bahasa.
Mampu menguasai berbagai bakat dan kemampuan menunjukkan kecenderungan yang kuat bagi seseorang yang tergolong gifted.
Beberapa karakteristik umum anak gifted diantaranya ialah:
  1. Dapat belajar dengan mudah (cepat tangkap). Anak dengan kemampuan intelektual supeior dapat mempelajari suatu materi baru lebih cepat daripada anak dengan kemampuan rata-rata. Ia sering kali mulai bisa berjalan dan berbicara di usia yang lebih awal dan beberapa diantaranya telah mampu belajar membaca sebelum masuk sekolah.
  2. Memiliki minat yang luas. Anak gifted biasanya menunjukkan minat pada berbagai kegiatan dan bidang pengetahuan.
  3. Mengingat apa yang telah dipelajari. Seseorang yang tergolong gifted, memiliki daya ingat yang lebih kuat dari pada orang dengan kemampuan rata-rata.
  4. Menunjukkan rasa ingin tahu. Anak gifted seringkali mengajukan beberapa pertanyaan, dan ia akan membalikkan pertanyaan ketika jawaban atas pertanyaan tersebut tidak mampu memuaskan rasa ingin tahunya.
  5. Mampu berpikir secara abstrak. Anak gifted mampu diajak berdiskusi tentang suatu hal dengan level bahasa yang tinggi tanpa menggunakan ilustrasi apapun.
  6. Memiliki pembendaharaan kata yang luas. Anak gifted telah mengembangkan kosa kata yang luas sejak usia dini. Ia seringkali mengejutkan orang dewasa dengan memahami dan menggunakan kata-kata yang kompleks.
  7. Mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri. hal ini dikarenakan anak gifted sering memiliki ide-ide baru dan minat yang luas, jadi ia bisa mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri pada kegiatan yang dirancang untuk orang dengan intelegensi normal. Ia akan merasa tidak puas dengan program yang disusun untuk orang yang kemampuannya di bawah kemampuannya.
  8. Gemar membaca. Anak gifted lebih memilih menghabiskan waktunya untuk membaca buku, daripada untuk bermain dengan anak lain.
  9. Melakukan sesuatu dengan baik di sekolah. Anak gifted biasanya menunjukkan prstasi terbaik di sekolah. Ia mampu menguasai materi baru dengan cepat dan hanya menemukan sedikit kesulitan dalam mengerjakan tugasnya.
  10. Secara psikologis, ia lebih matang dari anak seusianya.
  11. Lebih memilih bermain dengan anak yang usianya lebih tua. Anak gifted lebih senang berdiskusi dan melakukan sesuatu yang ia sukai dengan orang yang usianya lebih tua dari dirinya.
  12. Memilih teman yang cerdas (intelek). Anak gifted lebih senang menghabiskan waktunya dengan anak-anak yang cerdas, agar ia dapat menstimulasi keingintahuan intelektualnya.
  13. Mudah melakukan generalisasi.
  14. Menyukai sekolah.
  15. Mampu mengorganisasikan materi dan ide-ide dengan mudah
  16. Memiliki selera humor yang baik
  17. Sangat kreatif
  18. Memahami elemen/unsur waktu. Anak gifted mampu mengenali elemen waktu seperti minggu, bulan, dan tahun sejak usia dini.
  19. Cakap dalam berbagai hal.
Etimologi
Banyak peneliti yang setuju dengan hereditas atau turunan, yang menjadi peran yang dominan dalam giftedness atau kecerdasaan. orang tua memiliki kecerdasaan jauh lebih memungkinkan memiliki anak yang intelgensi rata – rata atau  dibawah orang tuanya. Di studi panjang diatas 1500 individu gifted atau individu yang cerdas, ditemukan juga dalam subjek tersebut, beberapa anak di atas rata – rata. Bagaimanapun, ini tidak persis dengan turunan dari orang tuanya.
Orang tua rata – rata telah mengetahui anaknya memiliki kecerdasaan yang superior, beberapa orang tua yang memiliki kecerdasan atau berbakat, mempunyai anak dengan hanya kemampuan yang sedang atau cukup.
Pengalaman hidup dapat menjadi pengaruh terhadap performace atau penampilan anak dalam tes intelegensi. Lingkungan simulasi, untuk contohnya mungkin orang memungkinkan untuk mengungkapkan bakatnya. Setiap orang memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, seperti untuk mencetak prestasi yang lebih tinggi dalam tes intelegensi tapi yang lain terdapat atau mempunyai kemampuan asli tetapi memiliki pendidikan yang sedikit.

Tidak ada komentar: